Sejarah SEALF (Southeast Asia Lamrim Festival)

Sejak awal kedatangannya, Guru Dagpo Rinpoche sudah aktif memberikan pengajaran Dharma kepada murid-murid beliau di Indonesia. Dalam perjalanan pengabdian demi Dharma di Nusantara, Guru Dagpo Rinpoche tepatnya pada tahun 2010 secara eksklusif memberikan transmisi lisan untuk pertama kalinya atas teks Pembebasan di Tangan Kita, teks karya Phabongka Rinpoche. SEALF sendiri mengalami perubahan nama acara dari tahun ke tahun diawali dengan nama International Lamrim Festival hingga pada tahun 2014 secara resmi mengusung nama acara Southeast Asia Lamrim Festival (SEALF) yang diteruskan penggunaan nama tersebut hingga saat ini. Berikut kronologis penyelenggaraan SEALF dari tahun 2010.

2010

Acara yang paling dinantikan, yakni Retret Internasional bersama Guru Dagpo Rinpoche digelar lagi. Merupakan tahun pertama diberikannya transmisi lisan Pembebasan di tangan kita.

2011

Acara retret tahunan, kini berganti nama menjadi INTERNATIONAL LAMRIM FESTIVAL (ILF), Di Vila Istana Bunga, Lembang – Bandung, Beliau memberikan transmisi lisan Pembebasan di Tangan kita bagian II.

Untuk pertama kalinya, Rinpoche disambut arak-arakan yang panjang dan megah, diiringi alunan gamelan Bali. Prosesi meriah namun khidmat ini mengawali dan menutup sesi perenungan.

2012

Beliau mengajar lagi dalam acara ILF 2012 dengan transmisi Pembebasan di Tangan kita bagian III, di Vila Istana Bunga, Lembang – Bandung.

Begitu banyak kata-kata Beliau yang telah mengetuk hati. Bahwa seberapa banyak kebajikan yang telah kita lakukan untuk menemukan Dharma patut kita renungkan.

“Saya pribadi akan berdoa. Di sisi Anda, tentu saja Anda juga harus mengeluarkan upaya.”
Guru Dagpo Rinpoche, 2012

2013

Guru Dagpo Rinpoche tidak dapat hadir ke Indonesia dikarenakan beliau menghadiri sesi pengajaran Dharma yang diberikan oleh Yang Maha Suci Dalai Lama Ke-14 di India.

DESEMBER 2014 – MENGEMBALIKAN DHARMA NUSANTARA

Rinpoche kembali melanjutkan transmisi dan pengajaran Dharma dari teks “Pembebasan di Tangan Kita”. Kali ini pengajaran memasuki bab motivasi agung tentang Bodhicita.

Rinpoche memberikan penjelasan tentang “Terima Kasih” atau juga dikenal sebagai instruksi latihan batin menukar diri dengan makhluk lain, sebuah ajaran unik yang diwarisi oleh Mahaguru Suwarnadwipa Dharmakirti dari Sriwijaya yang membuat Guru Atisa Dipankara menempuh perjalanan panjang demi mempelajarinya.

Melalui topik ini, Dharma Nusantara yang telah lama hilang dikembalikan oleh Guru Dagpo Rinpoche kepada umar Buddha Indonesia.

2015

Guru Dagpo Rinpoche mengalami serangan jantung ringan di Biara Dagpo Shedrupling, Kais, Himachal Pradesh, India, pada Oktober 2015, yang berakibat pembatalan jadwal Retret dan Transmisi Lamrim tahun kelima yang diagendakan di Vila Istana Bunga, Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Sebagai pengganti, Biksu Bhadra Ruci dan komunitas KCI menyelenggarakan Maha Pranidhana Puja (MPP) yang kedua, dengan tujuan utama mendoakan kesembuhan dan panjang umurnya Guru Dagpo Rinpoche.

2019

Sudah 4 tahun lamanya sejak pertemuan terakhir, Guru Dagpo Rinpoche mengingatkan bahwa pertemuan kali ini adalah hal yang luar biasa. Hal luar biasa ini tentunya harus dimaknai dengan luar biasa pula, yakni dengan mendengarkan Dharma dan mengumpulkan kebajikan dengan serius dan benar. Lebih lanjut, Guru Dagpo Rinpoche mengingatkan para peserta SEALF 2019 untuk tidak terpengaruh oleh berbagai pikiran negatif (klesha), seperti kemarahan, iri hati, dan sebagainya. Beliau juga mengingatkan kita untuk senantiasa mendengarkan Dharma dengan motivasi untuk menolong semua makhluk.